
Sebagai negara beriklim tropis dan berada di garis khatulistiwa, kelembapan udara normal di Indonesia dapat berkisar antara 70%-90% sepanjang tahun. Tingkat kelembapan ini dipengaruhi oleh iklim tropis, suhu yang hangat sepanjang tahun, penguapan air dari laut dan hutan tropis yang luas, serta curah hujan yang tinggi. Kelembapan udara normal di Indonesia memang cenderung lebih tinggi dibandingkan kelembapan normal di dalam ruangan, yang umumnya direkomendasikan pada angka 40%-60%.
Pada lingkungan perkantoran di mana karyawan dapat menghabiskan sekitar 8 jam per hari di dalam ruangan, kelembapan ruangan menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Menjaga kelembapan ruangan kerja yang baik sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan selama bekerja. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang kelembapan ruangan lingkungan kerja serta tips menjaga kadar kelembapan yang baik.
Berapa Kelembapan Ruangan yang Normal?
Kelembapan udara merujuk pada kandungan air yang ada di dalam udara. Semakin tinggi kadar uap air, maka semakin tinggi kelembapan udara. Pada bangunan seperti gedung perkantoran, kelembapan dalam ruangan yang normal berkisar antara 40% hingga 60%. Rentang ini dianggap sebagai angka ideal untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan penghuni ruangan serta kondisi furnitur yang ada di ruangan tersebut.
Berbeda dari kelembapan udara di luar ruangan yang dipengaruhi cuaca, iklim, dan kondisi geografis, kelembapan di dalam ruangan dipengaruhi oleh karakteristik bangunan, penggunaan AC, maupun penempatan ventilasi. Upaya menjaga kelembapan normal di dalam ruangan, terutama di area perkantoran, diperlukan agar karyawan dapat bekerja optimal di lingkungan yang nyaman dan sehat.
Bagaimana Cara Mengecek Kelembapan Ruang Kantor?
Beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengecek kelembapan ruangan normal di gedung perkantoran adalah:
Menggunakan Hygrometer
Penggunaan hygrometer merupakan salah satu cara paling mudah dan akurat untuk mengecek kelembapan di dalam ruangan. Hygrometer yang tersedia di pasaran berbentuk analog atau digital. Untuk pemakaiannya, hygrometer cukup diletakkan di ruangan yang ingin diukur kelembapannya, tunggu beberapa saat hingga hasil pengukuran stabil, dan baca hasil pengukuran yang tertera pada hygrometer.
Metode Es Batu
Metode es batu adalah metode sederhana untuk mengetahui gambaran kasar dari kelembapan di dalam ruangan. Anda dapat mengisi gelar dengan air dan 2–4 es batu, kemudian letakkan di dalam ruangan selama 3–5 menit. Jika muncul kondensasi di luar gelas, maka kelembapan ruangan termasuk tinggi. Jika gelas tidak memiliki kondensasi, maka kelembapan udara termasuk rendah.
Perangkat dengan Fitur Pengecek Kelembapan
Beberapa perangkat modern seperti AC dan air purifier sudah dilengkapi dengan fitur canggih untuk mengecek kelembapan di dalam ruangan. Perangkat ini memungkinkan Anda untuk memantau tingkat kelembapan ruangan secara langsung tanpa memerlukan alat pengukur terpisah.
Apa Dampak Kelembapan Ruang Kantor yang Terlalu Tinggi atau Rendah?
Kelembapan ruang kantor yang terlalu tinggi atau rendah dapat menimbulkan beberapa dampak negatif kepada karyawan maupun peralatan yang ada di dalam kantor. Kelembapan yang terlalu tinggi berkisar di atas 60%, sementara kelembapan yang terlalu rendah berkisar di bawah 30%–40%.
Tingginya kelembapan di dalam ruang kantor dapat memicu pertumbuhan jamur, tungau, maupun alergen lainnya. Hal ini berpotensi menimbulkan bahaya kesehatan seperti asma, alergi, sick building syndrome, masalah pernapasan, maupun sakit kepala. Kadar air yang berlebih juga dapat memunculkan noda lembab dan cat yang mengelupas pada tembok atau perabotan. Tidak hanya itu, hal ini juga dapat menarik serangga karena lingkungan yang terlalu lembab. Jika dibiarkan, kelembapan ini bisa memicu kerusakan seperti keropos atau jamur pada perabotan.
Di sisi lain, kelembapan ruangan yang terlalu rendah dapat membuat udara menjadi terlalu kering. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Hasilnya, kulit penghuni dapat menjadi kering atau gatal serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit pernapasan. Kelembapan yang rendah juga membuat udara lebih dingin dan dapat menurunkan kenyamanan di dalam ruangan. Perabotan juga berisiko mengalami keretakan akibat rendahnya kelembapan di dalam ruangan.
Bagaimana Cara Menjaga Kelembapan Ruangan Normal?
Menjaga kelembapan ruangan di rentang angka normal sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan penghuni ruangan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kelembapan ruangan yang baik di lingkungan kantor:
Gunakan Humidifier atau Dehumidifier
Humidifer dan dehumidifier adalah dua peralatan yang digunakan untuk mengaturan kelembapan udara di dalam ruangan agar lebih sehat dan nyaman. Humidifer digunakan untuk menambah kelembapan di udara yang terlalu kering, sementara dehumidifier digunakan untuk mengurangi kelembapan berlebih. Anda dapat menggunakan kedua perangkat ini sesuai dengan kondisi kelembapan di dalam ruang kantor.
Letakkan Tanaman Hijau
Tanaman hijau di dalam ruang kantor tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga membantu kelembapan ruangan agar tetap normal. Tanaman hijau dapat meregulasi kelembapan udara secara alami melalui proses transpirasi, di mana tanaman dapat mengeluarkan uap air untuk meningkatkan kelembapan udara di dalam ruangan. Kehadiran tanaman hijau juga dapat membersihkan udara dari polutan dan menciptakan lingkungan kantor yang lebih segar.
Optimalkan Ventilasi Udara
Ventilasi udara yang baik akan membuat kualitas udara di dalam ruangan menjadi lebih baik. Hal ini dapat mengurangi penumpukan kelembapan dengan menukar udara di dalam ruang kantor dengan udara luar yang lebih kering. Mayoritas gedung perkantoran menggunakan sistem heating, ventilation, air conditioning (HVAC) untuk menjaga sirkulasi udara serta kualitas udara dalam ruangan yang baik.
Lakukan Pemeliharaan Sistem HVAC Secara Rutin
Pemeliharaan sistem HVAC secara rutin diperlukan untuk memastikan sirkulasi udara yang efisien dan mengurangi kelembapan berlebih. Contoh pemeliharaan ini dapat berupa penggantian filter udara dan air duct cleaning. Sistem HVAC yang kurang dirawat dapat memicu tumbuhnya bakteri dan jamur akibat aliran udara yang tersumbat. Pemeliharaan ini juga dilakukan untuk menjaga efisiensi kerja sistem dan memperpanjang usia sistem HVAC.
Perhatikan Kelembapan di Area Tertentu
Beberapa area di kantor dapat memerlukan tingkat kelembapan tertentu. Sebagai contoh, ruang server dengan banyak peralatan elektronik mengharuskan tingkat kelembapan yang lebih rendah untuk mencegah kerusakan pada peralatan tersebut. Sementara ruang arsip yang berisi banyak dokumen kertas tidak boleh memiliki kelembapan yang terlalu tinggi agar tidak mengalami kerusakan.
MitraComm Sumber Sarana (MSS): Mitra Andalan untuk Wujudkan Ruang Kantor Bersih dan Nyaman
Kantor yang bersih dan nyaman dengan kadar kelembapan yang ideal adalah kunci menciptakan lingkungan kerja sehat dan produktif. Untuk menjawab kebutuhan ini, MitraComm Sumber Sarana (MSS) hadir sebagai mitra andalan Anda untuk mewujudkan ruang kantor yang bersih, bebas debu, dan terawat. Sebagai penyedia solusi cleaning service terpercaya di Jakarta, MSS memastikan kebutuhan kebersihan kantor Anda dapat terpenuhi secara optimal.
MSS memiliki beberapa jenis layanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan Anda:
- General Cleaning Service: Layanan pembersihan rutin, termasuk pemeliharaan area bersama, menjaga kebersihan toilet, membuang dan mengelola sampah, dan mengelola taman dan tumbuhan.
- Special Treatment Service: Layanan pembersihan khusus untuk material atau permukaan tertentu, seperti misalnya kristalisasi lantai untuk marmer, perbaikan permukaan yang rusak, lapisan pelindung, hingga pembersihan karpet secara mendalam.
- High-Risk Cleaning Service: Layanan pembersihan untuk area-area yang berbahaya (seperti area kaca yang tinggi) menggunakan peralatan dan keahlian khusus serta dikerjakan oleh tenaga berpengalaman.
Tunggu apalagi? Percayakan urusan kebersihan kantor Anda kepada MSS dan rasakan dampak positif lingkungan kerja yang bersih terhadap performa karyawan dan perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami melalui email info@mss.id.
Editor: Irnadia Fardila