Pemasaran telepon atau “cold calling” telah menjadi strategi pemasaran yang masih menjadi sorotan para pengusaha di Indonesia. Metode ini dilakukan dengan menghubungi prospek melalui panggilan telepon untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan. Di era digital seperti sekarang ini, mungkin terdengar kontras menggunakan panggilan telepon tradisional sebagai strategi pemasaran. Namun, efektivitas call calling mampu membangun hubungan personal dengan prospek dan menawarkan solusi langsung kepada mereka tidak dapat diabaikan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa cold calling dapat menjadi kunci sukses terhadap peningkatan pendapatan bisnis Anda.
Apa itu Cold Calling?
Cold calling atau cold call, yang artinya pemasaran telepon jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia, adalah strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencari dan menghubungi calon pelanggan yang belum dikenal secara langsung. Metode pemasaran ini diterapkan dengan cara menghubungi calon pelanggan melalui telepon, email, atau pesan teks tanpa persetujuan atau permintaan sebelumnya. Tujuan utama dari cold calling yaitu untuk menjual produk atau layanan kepada pelanggan potensial. Namun, banyak orang sekarang merasa tidak nyaman dengan strategi pemasaran ini karena dianggap terlalu agresif dan mengganggu. Selain itu, cold calling sering kali diabaikan atau dianggap spam oleh calon pelanggan. Namun, jika dilakukan dengan benar dan efektif, cold calling dapat membantu perusahaan memperluas basis pelanggan mereka dan meningkatkan penjualan mereka.
Bagaimana Cold Calling Bekerja?
Cara kerja cold calling dimulai dengan membuat daftar calon pelanggan berdasarkan target pasar yang diinginkan. Setelah itu, tim pemasaran menghubungi calon pelanggan satu per satu, yang bertujuan memperkenalkan produk atau layanan, serta menjualnya. Selama panggilan, tim pemasaran akan mencoba menarik minat calon pelanggan dengan menjelaskan manfaat produk atau layanan tersebut dan mengatasi keraguan atau keberatan yang mungkin dimiliki oleh calon pelanggan. Jadi tak heran jika, menerapkan strategi pemasaran cold calling memerlukan keterampilan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan untuk berbicara dengan jelas, meyakinkan, dan mendengarkan dengan baik.
Apa Perbedaan Cold Call vs Warm Call?
Cold call dan warm call merupakan dua strategi umum dalam pemasaran dan penjualan. Cold call adalah strategi yang dilakukan penjual atau pemasarĀ dengan menghubungi calon pelanggan secara acak dan tak terduga. Sedangkan, warm call adalah strategi dimana penjual atau pemasar menghubungi calon pelanggan yang telah menunjukkan minat atau komitmen sebelumnya, misalnya dengan mengisi formulir atau mengunjungi situs web perusahaan. Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada bagaimana calon pelanggan meresponsnya. Dalam cold call, peluang mengkonversi calon pelanggan menjadi pembeli jauh lebih kecil karena mereka mungkin tidak memiliki minat sebelumnya atau bahkan menganggap panggilan tersebut mengganggu. Sedangkan dalam warm call, peluang mengkonversi calon pelanggan menjadi pembeli lebih besar karena mereka adalah orang-orang yang telah menunjukkan minat atau komitmen sebelumnya. Namun pada akhirnya, cold call dan warm call adalah strategi pemasaran yang dapat memberi manfaat bagi bisnis jika diterapkan dengan benar.
Aktivitas Apa Saja yang Dapat Disebut Cold Calling?
Berikut adalah aktivitas yang terlibat dalam cold calling:
Segmentasi atau Targeting
Tahap ini melibatkan identifikasi target pasar atau kelompok yang akan menjadi sasaran cold calling. Tim penjualan harus menentukan secara spesifik siapa calon pelanggan yang paling potensial dan relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Misalnya, apakah target pasar adalah perusahaan kecil, perusahaan besar, atau konsumen individu.
Pre-Call Identification
Pada tahap ini, tim pemasaran akan melakukan riset dan mengidentifikasi calon pelanggan potensial sebelum melakukan panggilan. Mereka dapat menggunakan berbagai sumber informasi, seperti direktori bisnis, situs web perusahaan, media sosial, atau database pelanggan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dan pemahaman yang cukup tentang prospek, termasuk nama, posisi, dan informasi kontak lainnya.
Sales Call
Ini adalah tahap inti dari cold calling. Tim pemasaran akan menghubungi prospek potensial menggunakan telepon. Mereka harus memiliki naskah yang baik dan berlatih untuk menjalankan percakapan dengan baik. Selama panggilan, penjual akan memperkenalkan diri, perusahaan, dan tujuan panggilan. Mereka kemudian mengajukan pertanyaan, mendengarkan kebutuhan dan kepentingan prospek, dan menjelaskan bagaimana produk atau layanan mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini bertujuan supaya membangun minat dan mencapai tujuan penjualan, seperti membuat janji temu atau mendapatkan pesanan langsung.
Sales Process
Setelah melakukan panggilan penjualan, tahap selanjutnya adalah mengikuti proses penjualan. Ini melibatkan langkah-langkah seperti mengirimkan proposal penjualan, menjadwalkan pertemuan lanjutan, melakukan negosiasi, dan menutup penjualan. Tim penjualan harus mengikuti upaya tindak lanjut yang diperlukan untuk mengarahkan prospek potensial menuju keputusan pembelian.
Cara Efektif Melakukan Cold Calling
Berikut ini adalah beberapa cara efektif untuk melakukan cold calling:
Persiapkan Skrip
Sebelum melakukan cold calling, persiapkan skrip yang jelas dan terstruktur. Skrip ini membantu Anda menjaga fokus dan memberikan pesan yang jelas kepada prospek. Pastikan skrip tersebut bersifat ramah, menarik, dan menjelaskan manfaat produk atau layanan Anda.
Kenali Prospek Anda
Lakukan riset sebelum melakukan panggilan. Cari tahu tentang perusahaan atau individu yang akan Anda hubungi. Pahami kebutuhan mereka dan temukan cara bagaimana produk atau layanan Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Informasi yang baik tentang prospek akan membantu Anda dalam berkomunikasi dengan lebih efektif.
Buat Pendekatan yang Menarik
Mulailah panggilan dengan pendekatan yang menarik. Gunakan kalimat pembuka yang memancing minat prospek. Berikan beberapa informasi yang relevan atau statistik menarik yang dapat membuat mereka tertarik mendengarkan lebih lanjut.
Dengarkan dengan Aktif
Saat melakukan cold calling, penting untuk mendengarkan secara aktif. Biarkan prospek berbicara dan tunjukkan minat yang tulus. Dengarkan kebutuhan, kekhawatiran, dan masalah mereka. Hal ini akan membantu Anda menyesuaikan pesan Anda dengan lebih baik dan menawarkan solusi yang relevan.
Jelaskan Manfaat
Fokuskan percakapan pada manfaat produk atau layanan yang Anda tawarkan. Jelaskan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan prospek. Berikan contoh nyata atau testimoni pelanggan yang dapat mendukung klaim Anda.
Ciptakan Hubungan
Selain menjual, tujuan cold calling juga adalah membangun hubungan dengan prospek. Berikan perhatian kepada mereka dan tunjukkan empati. Jika prospek tidak tertarik pada saat ini, jangan menekan mereka, tetapi tinggalkan kesan positif agar mereka berpotensi menjadi pelanggan di masa depan.
Kelola Penolakan dengan Baik
Dalam cold calling, penolakan adalah hal yang umum. Jangan terlalu terpengaruh oleh penolakan tersebut. Tetap profesional dan terima penolakan dengan sikap yang baik. Gunakan kesempatan ini untuk meminta masukan dan belajar dari setiap penolakan yang Anda terima.
Ikuti Tindak Lanjut
Setelah panggilan selesai, pastikan mengikuti prosedur tindak lanjut yang sesuai. Kirim email atau pesan ucapan terima kasih kepada prospek dan tanyakan apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan atau kebutuhan lain yang dapat Anda bantu.
Evaluasi dan Tingkatkan
Evaluasi panggilan cold calling yang Anda lakukan. Tinjau apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan. Perbaiki skrip Anda, pertajam kemampuan mendengarkan, dan pelajari dari pengalaman Anda. Dengan latihan dan pengalaman, Anda akan menjadi lebih terampil dalam melakukan cold calling.
Optimalkan Interaksi Layanan Pelanggan Anda Bersama MitraComm
Mengoptimalkan cold calling dan strategi pemasaran lainnya memang merupakan tugas yang tidak mudah. Namun, jika Anda ingin mengatasi tantangan ini, Anda dapat mempercayakan hal tersebut kepada perusahaan outsourcing yang ahli dalam bidang tersebut. MitraComm Ekasarana anak perusahaan dari Phintraco Group memiliki 3-unit bisnis, hadir sebagai solusi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan komunikasi terhadap pelanggan Anda. Terlebih lagi, salah satu unit bisnisnya yaitu MitraComm Business Process Services (MBPS) menyediakan solusi layanan Contact Center Outsourcing yang termasuk dalam layanan cold calling, yang akan membantu bisnis menciptakan peluang pelanggan baruĀ sehingga meningkatkan penjualan produk atau layanan bisnis perusahaan Anda.
Hal ini karena MitraComm memiliki tim yang terlatih dan berpengalaman dalam melakukan cold calling dan strategi pemasaran lainnya. Agent contact center MitraComm memiliki pengetahuan yang mendalam tentang teknik-teknik penjualan dan pemetaan pasar yang membantu Anda mencapai target penjualan Anda. MitraComm menggunakan pendekatan yang terarah dan strategi yang matang, sehingga mampu meningkatkan hasil pemasaran Anda dan meningkatkan peluang konversi. Dengan menggunakan jasa contact center outsourcing dari MitraComm, Anda dapat fokus pada kegiatan inti bisnis Anda sambil mempercayakan tugas pemasaran kepada para ahli yang berpengalaman.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai solusi layanan contact center outsourcing, hubungi kami melalui alamat email marketing@phintraco.com.