Distributor adalah badan usaha yang memiliki kemampuan dan kualifikasi dalam mendukung pendistribusian dan penjualan Meterai Elektronik melalui Sistem Meterai Elektronik.
Pendistribusian Meterai Elektronik kepada Pemungut Bea Meterai dilakukan tanpa didahului Deposit oleh Pemungut Bea Meterai.
Distributor harus melaksanakan distribusi Meterai Elektronik kepada Pemungut Bea Meterai, Wholesale, Enterprise maupun End User dengan harga jual sebesar nilai nominal Meterai Elektronik.
Contact center modern saat ini berfungsi lebih dari sekedar pusat bantuan untuk pelanggan, tetapi sebagai titik penting untuk membangun kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan pelayanan yang responsif dan solutif terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan. Guna memastikan kualitas pelayanan yang optimal dan konsisten, proses real-time monitoring dilakukan untuk mengawasi interaksi antara agent dan pelanggan. Proses ini juga memungkinkan penyelesaian masalah saat terjadi, sehingga mencegah masalah menjadi memburuk.Ketahui lebih lanjut tentang real-time monitoring di dalam operasional contact center dan strategi menerapkannya dengan efektif.
Apa Itu Real-Time Monitoring?
Secara umum, real-time monitoring adalah proses pemantauan, analisis, dan pelaporan data seiring dengan berjalannya peristiwa. Proses ini terjadi dengan delay sekecil mungkin antara pengumpulan dan pemrosesan data. Melalui monitoring secara real-time, masalah dapat terdeteksi sesegera mungkin dan langsung ditindaklanjuti tanpa gangguan di sistem operasional. Real-time monitoring system diterapkan di berbagai bidang, termasuk di operasional contact center. Pemantauan di contact center bertujuan untuk melacak metrik kualitas pelayanan secara real-time serta mengidentifikasi masalah dengan cepat. Pemantauan secara instan akan memudahkan tindakan lanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.
Metrik Contact Center yang Dimonitor dalam Real-Time Monitoring
Real-time monitoring memantau beberapa metrik penting di dalam operasional contact center untuk memastikan kualitas pelayanan yang tinggi. Beberapa metrik tersebut adalah:
Average Handling Time (AHT): Waktu yang dihabiskan agent contact centeruntuk menangani pelanggan, termasuk waktu bicara, waktu tunggu pelanggan, dan after-call work. AHT yang tinggi dapat menunjukkan operasional yang tidak efisien atau kesulitan menyelesaikan masalah dengan cepat.
Productivity Rate: Agent productivity rate mengukur seberapa efisien agent contact center dalam menangani interaksi pelanggan. Metrik ini melihat seberapa produktif agent selama waktu kerja mereka berlangsung. Angka yang tinggi mengindikasikan bagaimana seluruh agent yang tersedia bekerja produktif dalam menangani interaksi pelanggan.
Abandonment Rate: Persentase panggilan yang ditinggalkan pelanggan sebelum berhasil dijawab agent. Metrik ini menunjukkan rasa frustasi pelanggan akibat waktu tunggu yang lama atau kurangnya agent yang tersedia.
Average Hold Time: Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan untuk menunggu sebelum tersambung ke agent contact center. Waktu tunggu yang lama dapat membuat pelanggan frustasi dan meninggalkan panggilan mereka.
Volume Panggilan: Jumlah panggilan yang diterima dan ditangani agent dalam periode waktu tertentu (per jam, hari, atau minggu). Volume panggilan menunjukkan beban kerja dan level aktivitas operasional contact center. Metrik ini digunakan untuk forecasting dan perencanaan sumber daya.
Manfaat dan Tantangan Real-Time Monitoring di Contact Center
Penerapan real-time monitoring di contact center tidak hanya menghadirkan manfaat, tetapi juga tantangan yang perlu diwaspadai. Beberapa manfaat dan tantangan tersebut adalah:
Manfaat Real-Time Monitoring
Penyelesaian Masalah Sejak Dini: Melalui real-time monitoring, masalah yang muncul selama interaksi berlangsung dapat segera ditindaklanjuti tanpa adanya penundaan. Misal, jika agent perlu melakukan eskalasi tiket untuk masalah yang kompleks, penyelesaian bisa dilakukan dengan cepat, bahkan sebelum interaksi berakhir.
Meningkatkan Performa Agent: Team leader atau real-time floor monitoringdapat memantau interaksi agent dan pelanggan secara real-time dan memberikan masukan secara instan kepada agent. Masukan ini sangat penting untuk meningkatkan performa agent serta kualitas pelayanan yang diberikan.
Meningkatkan Efisiensi Operasional: Real-time monitoring memberikan insight penting seputar performa agent dan operasional contact center secara keseluruhan. Insight ini bermanfaat untuk mendeteksi aspek yang bisa ditingkatkan, mulai dari pengalokasian sumber daya yang lebih optimal hingga menjaga beban kerja agent yang seimbang.
Meningkatkan Akurasi Forecasting Agent dan Traffic: Real-time monitoring memberikan insights secara real-time ke volume interaksi terkini hingga aktivitas agen. Hal ini memudahkan proses forecasting untuk memprediksi kebutuhan agent dan traffic interaksi yang lebih akurat.
Tantangan Real-Time Monitoring
Memantau Semua Interaksi Secara Bersamaan: Interaksi yang ditangani di contact center tidak hanya berupa panggilan, tetapi melalui video call, livechat, media sosial, dan sebagainya. Memantau semua interaksi ini secara real-time bukanlah hal yang mudah. Meskipun menggunakan teknologi canggih, beberapa interaksi dapat terlewat dari pemantauan.
Menyeimbangkan Overload dan Akurasi Data: Real-time monitoring menghasilkan volume data yang besar. Tanpa penanganan yang tepat, hal ini dapat membuat manager atau supervisor kewalahan. Fitur analytics pada platform real-time monitoring diperlukan untuk menyaring data-data yang penting saja.
Integrasi Sistem yang Kompleks: Penerapan real-time monitoring memerlukan infrastruktur yang canggih untuk memastikan semua data interaksi terpantau dengan baik. Sistem contact center monitoring perlu terintegrasi dengan platform komunikasi, sistem CRM, dan sistem lainnya untuk menghadirkan pemantauan interaksi yang menyeluruh.
Strategi Menerapkan Real-Time Monitoring di Contact Center
Berikut adalah beberapa strategi untuk menerapkan real-time monitoring dengan efektif di operasional contact center:
Tentukan Tujuan dan Metrik Monitoring
Langkah pertama adalah menentukan tujuan dan metrik untuk mengukur kualitas interaksi selama proses monitoring. Hal ini akan menjadi tolak ukur terhadap standar pelayanan yang baik. Selain metrik kuantitatif seperti Average Handling Time dan Productivity Rate, metrik kualitatif seperti cara menyapa, nada bicara, kepatuhan terhadap script dan prosedur, hingga dokumentasi interaksi juga perlu dipertimbangkan.
Libatkan Agent dalam Proses Monitoring
Pastikan agent contact center memahami bagaimana proses real-time monitoring berlangsung dan mengapa proses ini perlu dilakukan. Kumpulkan juga masukan dari agent selama proses monitoring untuk mengetahui aspek yang perlu ditingkatkan. Transparansi kepada semua agent memastikan monitoring berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Tetapkan Frekuensi Monitoring
Selanjutnya adalah menentukan frekuensi dilakukannya real-time monitoring berdasarkan prioritasnya. Hal ini bertujuan agar tidak membuat agent atau pengawas monitoring kewalahan. Misalnya, agent baru atau interaksi pelanggan dengan risiko tinggi memerlukan proses monitoring yang lebih sering.
Lakukan Pengujian dan Evaluasi
Sebelum diterapkan secara menyeluruh, real-time monitoring dapat diuji secara bertahap untuk memastikan akurasi data dan kestabilan sistem. Selanjutnya, lakukan evaluasi secara berkala untuk menilai seberapa efektif proses monitoring yang sudah dijalankan dan menyesuaikan strategi berdasarkan hasil monitoring.
MitraComm: Solusi Outsourcing Contact Center untuk Pelayanan Cepat dan Tepat
Pelayanan berkualitas merupakan salah satu faktor kesuksesan sebuah bisnis. Namun, hal ini akan sulit diwujudkan tanpa tenaga kerja yang memadai untuk memberikan pelayanan tersebut. MitraComm Business Process Solution (MBPS) hadir dengan layanan contact center outsourcing untuk memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan bagi pelanggan Anda.MBPS menyediakan beberapa tipe layanan contact center bisa dipilih berdasarkan kebutuhan bisnis Anda:
Full Managed Service: MBPS mengelola segala kebutuhan contact center untuk Anda, mulai dari agen, tempat, teknologi, hingga managing operation.
Partial Managed Service: Sebagian kebutuhan contact center (agen, tempat, teknologi, atau managing operation) akan dipenuhi oleh MBPS untuk menjalankan operasional contact center Anda.
Labour Supply: MBPS menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis.
MBPS telah berpengalaman selama lebih dari 12 tahun dalam melayani kebutuhan bisnis perusahaan dari berbagai industri, mulai dari perbankan, asuransi, telekomunikasi, hingga e-commerce. Dengan dukungan agen yang terlatih serta sistem yang canggih, MBPS akan membantu Anda dalam meningkatkan kepuasan pelanggan serta menjalin hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan Anda.Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan contact center outsourcing, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.
Editor: Irnadia Fardila
Semua pelanggan tentunya menginginkan pelayanan yang cepat dan tepat. Di balik kecepatan dan ketepatan pelayanan tersebut, terdapat agent contact center yang tersedia untuk menanggapi pertanyaan dan masalah pelanggan. Namun, agent contact center juga merupakan karyawan yang memerlukan jadwal kerja efektif untuk memastikan ketersediaan agen serta kondisi agen yang optimal untuk melayani pelanggan.Menyusun jadwal kerja agent contact center tidak hanya berfokus pada kebutuhan pelanggan sepanjang waktu, tetapi juga keseimbangan beban kerja dan kesejahteraan agen. Pahami lebih lanjut tentang jadwal kerja agent contact center hingga strategi menyusun jadwal di dalam contact center.
Berapa Lama Jam Kerja Agent Contact Center?
Jam operasional agent contact center umumnya diatur oleh perusahaan dengan mempertimbangkan faktor seperti layanan yang diberikan, jenis bisnis, hingga kebijakan perusahaan. Sebagai contoh, contact center yang beroperasi selama 24 jam dapat bekerja mengikuti jadwal shift pagi, siang, dan malam agar layanan selalu tersedia. Beberapa contact center juga hanya beroperasi selama hari dan jam kerja, seperti misalnya 8 jam dengan 5 hari/minggu. Perlu diketahui bahwa bekerja sebagai agent contact center sangatlah melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Mereka perlu duduk di kursi dalam waktu yang lama dan menanggapi berbagai jenis pelanggan dengan banyak tuntutan. Maka dari itu, di selang jam kerja agent contact center yang panjang, istirahat secara berkala diperlukan agar mereka tidak kelelahan dan jatuh sakit. Penting bagi perusahaan untuk menampilkan jadwal operasional agent contact center di tempat yang mudah diakses, seperti misalnya media sosial atau kontak informasi perusahaan. Hal ini diperlukan agar pelanggan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menghubungi perusahaan.
Apa Pentingnya Jadwal Kerja Agent Contact Center yang Efektif?
Berikut adalah beberapa alasan pentingnya jadwal kerja yang efektif bagi agent contact center:
Meningkatkan Pengalaman Agen
Meningkatkan pengalaman dan kepuasan karyawan selama bekerja adalah salah satu cara untuk menghasilkan tenaga kerja yang produktif dan berkualitas. Hal ini juga berlaku dalam operasional contact center. Jadwal kerja yang efektif memberikan gambaran jelas seputar jam kerja agent contact center, termasuk durasi mereka bekerja, jam istirahat, dan waktu libur. Jadwal kerja yang mudah diprediksi sangat penting untuk mencegah burnout dan stres selama bekerja.
Kualitas Pelayanan yang Lebih Baik
Pengaturan jadwal kerja yang efektif memastikan jumlah agen yang cukup di waktu yang tepat. Hal ini berperan penting dalam mengurangi waktu tunggu pelanggan serta meningkatkan kecepatan penyelesaian masalah. Agent yang mampu merespon pelanggan dengan tanggap dan solutif akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik. Hal ini akan berdampak pada pengalaman dan kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Operasional Contact Center yang Lebih Efisien
Melalui prediksi yang akurat terkait kebutuhan agent contact center dan interaksi pelanggan di masa depan, perusahaan dapat mencegah terjadinya overstaffing atau understaffing. Misal, di masa-masa sibuk, perusahaan dapat mengoptimasi jadwal kerja untuk mengantisipasi tambahan agent jika diperlukan. Penjadwalan yang efektif dapat menghemat biaya tenaga kerja maupun sumber daya yang dimiliki agar tidak sia-sia.
Komponen dalam Menyusun Jadwal Kerja Agent Contact Center
Berikut adalah beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan dalam mengatur jadwal kerja agent contact center:
Forecasting: Forecasting adalah proses menganalisis data historis dan tren musiman untuk memprediksi kebutuhan agen dalam menangani interaksi pelanggan di masa depan. Tujuannya adalah untuk memperkirakan jumlah agen yang cukup di waktu yang tepat untuk menyeimbangkan biaya tenaga kerja dengan kualitas pelayanan pelanggan.
Shift Planning: Komponen shift planning berfokus merancang jadwal kerja dengan mempertimbangkan role, preferensi, kompetensi, hingga permintaan libur dari agent.
Real-Time Monitoring: Terlepas dari perencanaan dan penyusunan jadwal yang sudah dilakukan, situasi tidak terduga dapat terjadi dan tidak dapat terhindarkan. Di sinilah pentingnya real-time monitoring untuk memantau situasi operasional contact center untuk mengantisipasi tambahan agent atau mengalokasikan kembali sumber daya yang ada.
Cara Mengatur Jadwal Kerja Agent Contact Center
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk membuat jadwal kerja agent contact center yang efektif:
Analisis Data Interaksi Historis
Langkah pertama adalah menganalisis data interaksi historis per jam, hari, dan musim. Data ini termasuk data interaksi melalui panggilan, chat, email, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk memperkirakan kebutuhan agent contact center secara akurat. Proses analisis ini memastikan ketersediaan agent yang memadai di waktu yang tepat. Tujuannya adalah untuk mencegah waktu tunggu pelanggan yang terlalu lama atau penurunan kualitas layanan akibat jumlah agent yang kurang.
Manfaatkan Workforce Management Software
Workforce management (WFM) software dapat digunakan untuk menyederhanakan pembuatan jadwal agent yang efektif. Software ini dapat secara otomatis memprediksi kebutuhan agent contact center, merancang jadwal agent yang sudah dioptimasi, serta menyederhanakan manajemen tim secara real-time.
Tawarkan Fleksibilitas Shift
Fleksibilitas seperti pengajuan preferensi shift atau penukaran shift dengan rekan kerja dalam batasan tertentu dapat meningkatkan moral dan semangat agent saat bekerja. Agent akan merasa memiliki kontrol lebih terhadap work-life balance mereka, sehingga dapat menurunkan risiko stres dan burnout.
Prioritaskan Kesejahteraan Agen
Pastikan setiap jadwal agent memiliki jam istirahat yang cukup agar agent dapat memulihkan energi mereka kembali. Jadwal yang terlalu padat dengan jam istirahat yang sedikit akan membuat agent kelelahan, sehingga menurunkan performa pelayanan agent. Tawarkan support tambahan untuk agent di shift tertentu, seperti misalnya shift malam. Support dapat berupa akses makanan atau tunjangan khusus.
Monitor dan Evaluasi Secara Rutin
Lakukan monitoring secara rutin untuk memastikan efektivitas jadwal kerja yang sudah dibuat. Lacak metrik seperti average handling times, service level agreement, hingga call abandonment rate serta kumpulkan feedback dari agent terkait jadwal kerja yang berlaku. Terapkan penyesuaian secara rutin berdasarkan data dan feedback untuk meningkatkan efisiensi layanan maupun kepuasan agent.
Jadikan MitraComm Bagian dari Strategi Customer Service Anda
Jadwal kerja agent contact center yang efektif dan seimbang adalah bagian dari customer service yang berkualitas. Bagi Anda yang ingin menghadirkan customer service berkualitas tetapi tidak memiliki sumber daya yang memadai, MitraComm Business Process Solution (MBPS) punya jawabannya. MBPS menghadirkan solusi contact center outsourcing dengan berbagai opsi layanan contact center yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan bisnis Anda:
Full Managed Service: MBPS mengelola segala kebutuhan contact center untuk Anda, mulai dari agen, tempat, teknologi, hingga managing operation.
Partial Managed Service: Sebagian kebutuhan contact center (agen, tempat, teknologi, atau managing operation) akan dipenuhi oleh MBPS untuk menjalankan operasional contact center Anda.
Labour Supply: MBPS menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, layanan contact center outsourcing MBPS telah melayani kebutuhan customer service untuk perusahaan dari berbagai jenis industri, mulai dari perbankan, asuransi, telekomunikasi, hingga e-commerce. Dengan agen yang terlatih profesional serta sistem yang canggih, MBPS siap membantu bisnis Anda meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan.Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan contact center outsourcing, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.
Editor: Irnadia Fardila
Pelanggan tentunya ingin mendapatkan pelayanan berkualitas dan konsisten setiap kali menghubungi perusahaan. Selain mengandalkan kemampuan agen call center, upaya lainnya untuk menjaga konsistensi kualitas pelayanan adalah melalui call center forecasting. Proses forecasting ini dilakukan untuk memperkirakan kebutuhan sumber daya agen berdasarkan volume panggilan yang akan datang. Dengan demikian, jumlah agen yang tersedia dapat disesuaikan dengan tingkat permintaan yang masuk.Tanpa proses forecasting, pelanggan berisiko menunggu lama karena tidak adanya agen yang tersedia saat terjadi lonjakan panggilan. Sebaliknya, terlalu banyak agen saat volume panggilan rendah dapat meningkatkan biaya operasional tanpa hasil signifikan. Kenali lebih lanjut tentang apa itu call center forecasting, metode, hingga tahap-tahapnya.
Apa Itu Call Center Forecasting?
Call center forecasting adalah proses memprediksi volume interaksi pelanggan yang akan datang. Dalam lingkup operasional call center, forecasting hanya memprediksi volume panggilan, tetapi dalam operasional contact center, forecasting juga mencakup media komunikasi selain panggilan, seperti email, chat, dan lain-lain. Tujuan utama forecasting adalah mengantisipasi volume interaksi yang akan datang dan mengalokasikan jumlah agen yang memadai untuk menangani volume interaksi tersebut, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan agen. Dengan demikian, agen dapat menghadirkan pelayanan prima dan berkualitas untuk pelanggan.
Apa Saja Jenis Metode dalam Call Center Forecasting?
Terdapat beberapa metode dalam melakukan call center forecasting, yaitu:
Time Series Forecasting: Metode ini menggunakan data volume panggilan historis untuk mengidentifikasi tren, musiman, hingga variasi acak. Data ini dianalisis menggunakan metode matematika untuk memprediksi jumlah panggilan di masa depan.
Triple Exponential Smoothing: Metode ini memecah data panggilan historis ke dalam tiga komponen yaitu level (jumlah forecasting bulan lalu), tren (pola peningkatan dan penurunan dari bulan lalu), dan musim (pola panggilan pada periode waktu tertentu).
Historical Forecasting: Metode ini menganalisis pola panggilan sebelumnya, tren musiman, dan volume panggilan historis untuk memperkirakan interaksi di masa depan. Historical forecasting termasuk metode paling populer untuk memprediksi panggilan.
Erlang C Formula: Formula ini menerapkan teori queuing untuk menghitung tingkat call arrival, average handling time, dan jumlah agen yang tersedia. Tujuannya adalah untuk memprediksi kemungkinan penelpon harus menunggu sebelum agen tersedia.
Apa Pentingnya Call Center Forecasting yang Akurat?
Call center forecasting yang akurat berperan penting dalam menjaga kinerja agen call center yang berkualitas serta kepuasan pelanggan. Alasan lainnya mengapa call center forecasting yang akurat sangat penting bagi bisnis adalah:
Alokasi Sumber Daya yang Optimal
Salah satu tujuan call center forecasting adalah untuk memastikan ketersediaan agen call center dalam menangani volume panggilan yang akan datang. Dengan forecasting yang akurat, perusahaan dapat mengalokasikan jumlah agen yang tepat di waktu yang tepat. Hal ini diperlukan untuk menghindari understaffing saat periode panggilan tinggi atau overstaffing saat periode panggilan rendah.
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Forecasting yang akurat dapat menekan waktu tunggu dengan memastikan agen tersedia saat diperlukan. Agen dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan efektif, sehingga mencegah terjadinya rasa frustasi dan kecewa dari pelanggan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengalaman dan kepuasan pelanggan terhadap bisnis.
Mendukung Kepuasan Agen
Call center forecasting yang akurat dapat menyeimbangkan beban kerja para agen call center, sehingga mencegah terjadinya stres dan burnout. Prediksi ini memudahkan agen untuk menangani interaksi yang masuk dengan lebih efektif. Jadwal kerja agen yang dapat diprediksi dan sesuai dengan perkiraan interaksi yang masuk mendukung kepuasan agen dan mengurangi angka turnover.
Mengontrol Budget
Biaya tenaga kerja termasuk salah satu biaya yang paling besar dalam operasional call center. Di sinilah peran forecasting untuk memperkirakan jumlah agen yang dibutuhkan dengan tepat. Perusahaan dapat menghindari biaya tenaga kerja yang tidak perlu akibat overstaffing, maupun mencegah pelayanan yang buruk akibat understaffing.
Bagaimana Proses Pelaksanaan Call Center Forecasting?
Call center forecasting melibatkan beberapa tahap penting untuk mengoptimalkan kinerja operasional call center melalui prediksi yang akurat:
Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah pertama adalah mengumpulkan dan menganalisis data untuk proses forecasting. Data ini termasuk data panggilan historis dan metrik seperti volume panggilan, average handling time, dan pola panggilan dalam periode waktu tertentu. Semakin panjang rentang data historis, maka semakin akurat prediksinya. Proses data cleansing dapat dilakukan untuk menangani data-data yang tidak diperlukan atau hilang.
Penerapan Metode Forecasting
Metode forecasting dapat dipilih berdasarkan faktor seperti ukuran operasional call center, jumlah data yang tersedia, kualitas data historis, hingga budget. Pemilihan metode yang tepat dapat memastikan prediksi yang lebih akurat serta alokasi sumber daya yang lebih efisien.
Penilaian Akurasi Forecasting
Selanjutnya, hasil forecasting akan dibandingkan dengan data panggilan yang sesungguhnya untuk mengevaluasi tingkat akurasi forecasting. Metrik seperti Mean Absolute Percentage Error (MAPE) atau Root Mean Squared Error (RMSE) dapat digunakan untuk menilai tingkat akurasi. Penilaian secara rutin dapat dilakukan untuk memperbarui model forecasting yang digunakan dan meningkatkan proses forecasting di masa depan.
Penerapan Hasil Forecasting
Hasil forecasting dapat langsung digunakan untuk membuat jadwal agen call center dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Perusahaan dapat mencegah terjadinya overstaffing atau understaffing di waktu-waktu yang tidak tepat.
MitraComm: Solusi Contact Center Outsourcing untuk Layanan Pelanggan yang Konsisten
Call center forecasting menjadi salah satu solusi untuk menjaga konsistensi pelayanan pelanggan. Namun, keberhasilan proses ini juga bergantung pada tim dan infrastruktur yang andal. Guna menjawab kebutuhan ini, MitraComm Business Process Solution (MBPS) menghadirkan layanan contact center outsourcing untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pelanggan perusahaan Anda.MBPS menyediakan beberapa jenis layanan contact center outsourcing yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan bisnis Anda:
Full Managed Service: MBPS mengelola segala kebutuhan contact center untuk Anda, mulai dari agen, tempat, teknologi, hingga managing operation.
Partial Managed Service: Sebagian kebutuhan contact center (agen, tempat, teknologi, atau managing operation) akan disediakan oleh MBPS untuk menjalankan operasional contact center Anda.
Labour Supply: MBPS menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, layanan contact center outsourcing MBPS telah melayani kebutuhan bisnis perusahaan dari berbagai industri, mulai dari perbankan, asuransi, telekomunikasi, hingga e-commerce. Dengan agen yang terlatih profesional serta sistem yang canggih, MBPS siap membantu bisnis Anda meningkatkan kepuasan pelanggan serta menciptakan kesan positif pada pelanggan. Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan contact center outsourcing, hubungi kami melalui email marketing@phintraco.com.
Editor: Irnadia Fardila